Senin, 30 April 2012

Melihat Satwa di Taman Satwa Cikembulan

Sudahkah Anda tahu atau paling tidak pernah mendengar objek wisata di Garut bernama Taman Satwa Cikembulan? Mengapa ditanyakan demikian? Mengingat keberadaan tempat wisata yang menyimpan potensi ini berada di sebuah desa kecil di Kadungora dan belum banyak diketahui oleh orang luar Garut. Padahal, Taman Satwa Cikembulan menyimpan aneka potensi wisata binatang yang potensial.
Tujuan dibuatnya taman satwa ini ialah untuk mewujudkan masyarakat desa wisata secara terpadu dengan objek wisata yang lainnya: Situ Cangkuang. Di taman ini ada setidaknya 159 satwa dengan sekitar 40 spesies yang bisa Anda eksplorasi. Selain itu, Anda juga bisa menikmati aneka sajian kuliner khas sunda, sarana untuk bermalam bahkan pendopo untuk menggelar pertemuan yang bisa sampai menampung 100 orang.
Taman satwa ini tampak begitu indah dan cukup sejuk karena berdekatan dengan Gunung Haruman yang terkenal sebagai tempat untuk olahraga ekstrem Paragliding. Hampir secara keseluruhan keindahan dan eksotisme Gunung Haruman ini bisa disaksikan dari taman satwa. Sehinga pengunjung selain bisa menyaksikan berbagai satwa yang menjadi koleksi di taman ini, juga bisa menghirup udara segar dan keindahan puncak Haruman.
Beberapa hewan yang ada disini antara lain beruang, rusa, babi hutan, reptilia seperti buaya, burung Garuda serta kelompok primata (kera). Suasana di taman satwa ini sangat menyejukkan karena dikelilingi oleh hijaunya hamparan persawahan penduduk sekitar. Anda dipastikan akan benar-benar menikamati setiap hembusan angin yang menerpa. Sungguh suasana alam pedesaan yang banyak didamba oleh orang-orang perkotaan yang sukar menemukan nuansa pedesaan yang masih alami dan sejuk.
Lokasi
Taman Satwa Cikembulan berada di Kecamatan Kadungora, Garut- Jawa Barat dan berdekatan dengan Gunung Haruman.
Selamat Berkunjung!

Jumat, 27 April 2012

“Curug Orok” Pesona Kesejukan Garut


Curug orok1
Asal mula air tejun ini dinamakan Curug Orok karena menurut cerita masyarakat setempat pada tahun 1968 ada seorang wanita muda yang membuang bayinya dari puncak air terjun, sehingga air terjun tersebut dinamakan Curug Orok. Kalau dilihat dari bentuknya curug ini mempunyai 2 curug, dimana yang besar melambangkan keberadaan ibu si bayi dan yang kecil melambangkan bayi tersebut.
Curug orok dengan ketinggian ? 45 M ini sudah menjadi Objek Dan Daya Tarik Wisata (selanjutnya disngkat ODTW) sejak 21 April 1996. Curug Orok merupakan jenis ODTW alam yang terletak di desa Cikandang kecamatan Cikajang Kabupaten Garut Propinsi Jawa Barat. Curug Orok itu sendiri dikelola oleh PT. Perkebunan Nusantara dan dimiliki oleh PT. Perkebunan Papandayan. Waktu operasi dari ODTW Curug Orok ini mulai dari pukul 09.00-16.30. Batas administrasi ODTW ini Sebagai berikut :
Utara : Gunung Papandayan
Selatan : Gunung Geder
Barat : Desa Cikandang
Timur : Kecamatan Pamulihan
Curug orok
Jarak kawasan ini dari Ibukota kecamatan Cikajang ?5 Km, sedangkan dari Ibukota Kabupaten Garut ? 31 Km. Curug Orok sendiri berada di ketinggian 250 M diatas permukaan laut dengan konfigurasi umum lahan berbukit karena letaknya di kaki gunung Papandayan dan tingkat kemiringan lahannya landai dan curam Tingkat stabilitas dan daya serap tanah di kawsan ini baik dan tingkat abrasi yang rendah. Jenis material tanahnya yaitu berupa tanah liat yang berbatu dan kerikil. Curug Orok memiliki air yang jernih, bau air normal dan temperatur yang dingin. Terdapat pengaruh musim dimana pada saat musim kemarau debit airnya lebih sedikit. Flora dominant di sekitar Curug Orok adalah pohon pinus, papaya dan tumbuhan liar lainnya. Sedangkan fauna yang terdapat di kawasan yaitu monyet dan ular. Kualitas dan visabilitas lingkungan di kawasan ini tergolong baik walaupun terdapat sedikit pencamaran sampah dan vandalisme di bebatuan yang disebabkan oleh pengunjung. Terdapat pula papan penunjuk jalan dan sedikit rambu iklan. Sumber daya listrik di kawasan berasal dari PLN dengan 220 volt. Sumber air bersihnya berasal dari air terjun itu sendiri yang debitnya tidak terbatas dan kualitas airnya yang jernih, rasanya tawar dan baunya normal. Sistem pembuangan limbah di Curug Orok yaitu melalui septic tank dan sistem irigasi dalam kondisi yang baik. Sedangkan sistem komunikasi di kawasan ini yaitu berupa handy talkie dengan jumlah 6 buah dalam kondisi yang cukup.
Curug orok3
Di dalam kawasan ini terdapat beberapa kios makanan dan souvenir, yang menjual kerajinan tangan dan alat-alat rumah tangga. Terdapat tempat parkir dengan luas 500 m2 dengan daya tampung 10 bus, 20 mobil dan 50 motor. Terdapat pula sebuah pintu masuk dalam kondisi yang cukup baik. Didalam kawasan juga terdapat 2 buah toilet yang sekaligus berfungsi sebagai ruang ganti dan sebuah tempat bilas yang kondisi bangunannya kurang baik. Di kawasan Curug Orok juga terdapat sebuah shelter.di kawasan ini juga terdapat fasilitas keamanan berupa pos jaga yang juga berfungsi sebagai pos tiket. Jalan akses yang tersedia dikawasan ini yaitu jalan raya sepanjang 700 m dengan lebar jalan 3-5 m,jalan desa sepanjang200 m, dan jalan setapak berupa tangga yang panjangnya ? 200 m. Wisatawan yang berkunjung ke objek wisata Curug Orok ini berasal dari Garut, Bandung, Bogor dan Jakarta

Senin, 23 April 2012

Potret Garut Masa Kini






Garut Panorama
© Uban (TrekEarth.com)
Smokin' Papandayan
© Uban (TrekEarth.com)
Kampung Sampireun
"Flower Boat Hut"
© Uban (TrekEarth.com)

Harvesting Vegetables
© Klaus Dinkelacker
Mountain View near Garut
© Klaus Dinkelacker
Senja di Garut
© tian.photos.us.com
Senja di Karang Paranje
© Pemkab Garut
Papandayan
Unknown Source
Leuweung Sancang
© Pemkab Garut
Mesjid Agung
© Pemkab Garut
Pendopo
© Pemkab Garut
Babancong
© Pemkab Garut
Tugu Intan
© Pemkab Garut
Tugu Perjuangan
© Pemkab Garut
Sudut Kota
© Pemkab Garut
Selamat Datang di Garut
© Pemkab Garut
Cipanas kaki Guntur
© Pemkab Garut
Panas Bumi Darajat
© Pemkab Garut

Potret Garoet Tempo Doeloe



Sumber:
Sub Bag Publikasi Bagian Informatika SETDA Kabupaten Garut
Koleksi berbagai sumber dalam "Garoet Kota Intan" - Drs. Kunto Sofianto, M.Hum.